• Pagelaran Wayang Kulit
  • Dalang Tribasa
  • Pakeliran Wayang Purwa
  • Dalang Tribasa
  • Dalang Intertain
  • Tri Bayu Santoso
  • Dalang Inovatif
  • Pelaku Budaya
  • Youtube
  • Facebook
  • Twitter
  • Blogger
  • Saoundcould
  • Foursquare
  • Instagram
  • Pagelaran Wayang Kulit

Kamis, 25 Juli 2013

Mengenal Hastabrata


Hastabrata dalam pewayangan adalah pedoman ilmu pemerintahan yang merupakan wejangan Ramawijaya kepada adik tirinya, Barata, agar dapat memerintah kerajaan Ayodya dengan baik. Hastabrata juga diulang diwejangkan kepada Gunawan Wibisana, ketika adik bungsu Prabu Dasamuka itu hendak dinobatkan menjadi raja.
Isi dari Hastabrata adalah :
  • Meneladani Batara Endra (Indra) yang menurunkan hujan, membuat segar dunia. Maksudnya seorang raja harus banyak memberi pada rakyatnya, sebagai turunnya hujan membasahi bumi.
  • Meneladani Batara Yama, yang menghukum manusia berdosa. Maksudnya, seorang raja harus berani dan tegas dalam member hukuman kepada siapapun yang melanggar aturan dan berbuat kesalahan; walaupun yang bersalah itu orang tua atau gurunya sendiri.
  • Meneladani Batara Candra, yang selalu tampil dengan ceria, menyenangkan orang yang memandangnya. Maksudnya, seorang raja harus selalu bersikap manis, menyenangkan dan simpatik terhadap rakyatnya.
  • Meneladani Batara Surya, yang memanasi bumi dengan cahayanya secara sabar dan tanpa bosan, sehingga air dapat menguap. Maksudnya, seorang raja harus memiliki kesabaran lebih besar dari orang lain pada umumnya.
  • Meneladani Batara Bayu, yang bagai angin dapat menyelinap diantara pepohonan tanpa kerasa. Maksudnya, seorang raja harus dapat menyatu dan berbaur dengan rakyatnya sehingga ia mengetahui keadaan rakyat yang sebenarnya.
  • Meneladani Batara Baruna, yang bersenjatakan pusaka sakti memerangi segala yang jahat. Maksudnya, seorang raja harus berkemampuan membinasakan musuh  negara dan segala jenis kejahatan.
  • Meneladani Batara Agni yang memberantas musuh tanpa pilih-pilih. Maksudnya, seorang raja harus bersikap tega dan tanpa pandang bulu dalam menghancurkan musuh; walaupun musuhnya itu masih keluarganya sendiri.
Sumber : Ensiklopedi Wayang Indonesia


Readmore >>>

Sabtu, 20 Juli 2013

Gunungan Wayang dan Filosofinya


Sewaktu saya kecil, kedua orang tua saya sangat menyukai pertunjukan wayang kulit di televisi. Dalam hati bertanya-tanya, kenapa orang tua saya sangat menyukai pertunjukan tersebut. Namun, yang saya perhatikan orang tua saya sangat menyukai pertunjukan tersebut karena mereka tertawa lepas meskipun pertunjukan di televisi saat itu tengah malam yang merupakan jam tidur bagi kebanyakan orang.

Wayang merupakan salah satu warisan budaya yang tiada duanya. Wayang merupakan sarana bercerita yang cukup ampuh kepada masyarakat luas. Biasanya wayang menceritakan sisi kehidupan manusia yang hikmahnya dapat diambil oleh penonton.

Sebelum memulai suatu pertunjukan biasanya dalang akan mengeluarkan gunungan atau kayon. Sepertinya tak banyak yang mengetahui jika gunungan wayang sangat sarat makna. Sebagai generasi yang akan mewarisi kekayaan budaya Indonesia, sangat bijaksana jika kita mengetahui makna gunungan yang sangat kaya makna tersebut.
 Biasanya sebuah gunungan dilengkapi dengan beberapa gambar yang mewakili alam semesta:

• Rumah atau balai dengan lantai bertingkat tiga dan pada bagian daun pintu rumah dihiasi lukisan Kamajaya berhadapan dengan Dewi Ratih.
• Dua raksasa berhadapan dengan membawa senjata pedang atau gada lengkap dengan tamengnya
• Dua naga bersayap
• Hutan belantara dengan satwa-satwa
• Harimau berhadapan dengan banteng
• Pohon besar di tengah hutan yang dililit seekor ular.
• Kepala makara di tengah pohon
• Dua ekor kera dan lutung di atas ranting
• Dua ekor ayam alas bertengger di atas cabang pohon

Gunungan pada wayang kulit berbentuk kerucut (lancip ke atas) melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengkerucut (golong gilig) manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa, dan Karya dalam kehidupan kita (semakin dekat dengan Sang Pencipta).

Gapura dan dua penjaga pada Gunungan Wayang Kulit (Cingkoro Bolo dan Bolo Upoto), lambang hati manusia baik dan buruk. Tameng dan godho yang dipegang oleh raksasa tersebut diterjemahkan sebagai penjaga alam dan terang.

Pohon besar yang tumbuh menjalar ke seluruh badan dan puncak gunungan melambangkan segala budi-daya dan perilaku manusia harus tumbuh dan bergerak maju (dinamis) sehingga bermanfaat dan mewarnai dunia dan alam semesta. Selain itu, pohon besar yang ada pada gunungan juga melambangkan bahwa Tuhan memberi pengayoman dan perlindungan bagi manusia yang hidup di dunia ini.
Burung melambangkan manusia harus membuat dunia dan alam semesta menjadi indah dalam spiritual dan material.

Benteng pada gunungan melambangkan manusia harus kuat, lincah, ulet, dan tangguh. Sedangkan kera melambangkan sifat manusia harus seperti kera mampu memilih dan memilah baik-buruk, manis-pahit, karena kera mampu memilih buah yang baik, matang dan manis. Harapannya, manusia dapat memilih perbuatan baik dan buruk.

Harimau di alam liar digambarkan sebagai raja hutan, namun pada gunungan harimau dilambangkan bahwa manusia harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri (punya jati diri), harus mampu bertindak bijaksana dan mampu mengendalikan nafsu serta hati nurani untuk menjadi manusa yang lebih baik, yang pada akhirnya bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.

Rumah joglo (gapuran) melambangkan suatu rumah atau Negara yang didalamnya memiliki kehidupan aman, tenteram, dan bahagia.

Budaya bangsa yang sudah diakui kekayaannya oleh dunia harus dijaga, dan dimengerti, sehingga kelestariannya akan terus terjaga hingga generasi anak cucu.


Readmore >>>

Wayang Anak Dalam Kreasi Dan Tradisi


Kalau bicara wayang bukan hal mudah , kata orang yang tahu tentang wayang, konon wayang merupakan gambar nyata di masa lalu , sebut saja nama buto dalam tradisi jawa sekarang pun ada sebutan buto untuk mahluk astral besar berwarna hijau. namun dalam sejarah seni wayang di indonesia sudah ada sejak lama, di ceritakan sebelum agama hindu datang di nusantara kegiataan seni wayang sudah ada, namun bukit model wayang di masa lalu belum di ketemukan oleh arkeolog.

Memang wayang harus di kenal sejak kecil agar seni wayang tak hilang dari bumi indonesia, bagaimana buku - buku sejarah wayang banyak di simpan di luar negeri, masak seni yang sangat menciri khaskan budaya indonesia harus juga di pelajarin sejak kecil, agar dapat menyerap seluruh cerita - cerita wayang yang jumlahnya banyak. mungkin kalau sudah dewasa bisa menpunyai ilmu wayang seperti Ki Napto Sabdo Dan Ki Manteb Sudarsono.

Dalam beberapa tahun kebelakang wayang sudah mendunia. lihat negeri tetangga yang mau menjaga hingga terasa ingin memiliki, hingga timbul insiatif dari negara untuk memasukan wayang sebagai wayang budaya benda asal indonesia , hingga UNESCO pada tanggal 7 November 2003 mengakui wayang berasal dari indonesia.

Kreasi wayang boleh - boleh asal itu wayang merupakan karya imajinatif yang paling di sukai anak - anak indonesia ketika Wayang di Tengah-tengah Generasi Instan.lihat saja anak muda yang suka lihat youtube berapa jumlahnya. itu salah satu contoh kegiatan online yang bisa ambil untuk membuat generasi muda untuk mengenal wayang walau hanya melihat kebangga kesenian asli indonesia.

Selama ini anak tidak mendapat moment untuk melihat wayang, apalagi ketika pendidikan menjadi tujuan para anak - anak di kampung, timbul acara Gelaran Festival Dalang Bocah (FDB) 2012 tanggal 5 – 7 Juli 2012   di Meseum Bank Indonesia yang di buka oleh Wakil Presiden Indonesia. dalam acara terdapat lomba dalang bocah ,pesertanya hadir dari berapa daerah indonesia mereka berlomba – lomba menunjukkan aksi bermain wayang di hadapan para juri yang berkompeten dalam seni wayang dan kegiatan pedalangan.

Anak yang mempunyai kemampuan mendalang dapat mempunyai rasa pencaya diri, agar ketika selesai acara anak itu bisa menularkan kesenian wayang pada teman - teman , bahasa yang di gunakan juga harus dapat di pahami anak agar isi dalam kesenian wayang tidak hilang karena di situ ada kegiatan edukasi moral.

Dalam penelusuran yang di lakukan pemerhati wayang , jenis-jenis wayang di Indonesia sangat beragam. mulai dari bahan kulit atau yang baru yakni suket ( rumput ) . dari pulau - pulau indonesia di dominasi oleh pulau jawa. semua itu merupakan khazana wayang yang patut di banggakan oleh bangsa indonesia.
 
Namun cerita tentang seniman wayang kreasi yang di senangi oleh anak indonesia, berbanding terbalik dengan kehidupannya. ketika untuk mendapatkan hak dari apa yang beliau ciptakan tidak di hargai, sungguh cerita harus kita hindari agar seniman wayang kreasi untuk anak semakin berkembang dan semakin di sukai anak - anak ketika  Wayang di Tengah-tengah Generasi Instan .

Semua bisa menjadi pembajaran bawa buah karya harus di hargai ketika  Wayang di Tengah-tengah Generasi Instan ., karena di balik buah karya hidup seniman - seniman yang terpingirkan. jadi mari kita jadikan seni wayang sebagai permulaan bawa seniman wayang berharga sebagai penjaga warisan bangsa dan juga menghargai agar mereka tidak beralih profesi dan hidup jauh dari seni warisan budaya indonesia.
 





Readmore >>>

Selasa, 09 April 2013

Jadwal Pentas Wayang kulit Tribasa


Jadwal Pentas Wayang Kulit Ki Tri Bayu Santoso ( Tribasa ) Untuk bulan Mei dan Juni 2013
Readmore >>>

Selasa, 30 Oktober 2012

Wayang Kulit Di Akui Unesco



I. Wayang Kulit Masuk Situs Dunia
"Dari 936 daftar situs warisan dunia yang diakui UNESCO, ada sepuluh situs dunia yang patut dikunjungi kaum muda"
National Geographic Travel " membuat daftar dari 936 daftar situs warisan dunia yang diakui UNESCO, ada sepuluh situs dunia yang patut dikunjungi kaum muda. Salah satunya ialah pertunjukkan Wayang Kulit yang berasal dari Indonesia.

II.Wayang Kulit Di Akui Dunia 
" UNESCO pada tanggal 7 November 2003 telah MENETAPKAN bahwa WAYANG KULIT adalah warisan budaya dunia yang BERASAL DARI INDONESIA .
Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan, sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Kita sebagai bangsa harus ikut bangga karena kebudayaan kita telah di akui oleh DUNIA  dan jangan sampai nantinya di akui oleh negara lain, Dan tetap bertahan hingga ahir dunia
Readmore >>>

Senin, 27 Agustus 2012

Wayang Kulit - Seni Pertunjukan Indonesia Yang Mendunia


Festival di Indonesia beragam dan beraneka warna. Festival ini menarik banyak wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Pergelaran Wayang Kulit merupakan salah satu event yang paling populer di Indonesia.
Wayang Kulit populer di jawa, Bali dan tempat lain di Indonesia. Kata 'wayang' berarti bayangan atau imajinasi dan 'kulit' berarti kulit yang merupkan bahan pembuat wayang. Wayang Kulit selain sebagai hiburan juga merupakan atraksi budaya. Wayang di Indonesia dianggap sebagai salah satu bentuk lampau animasi khas Indonesia. Budaya Indonesia tercermin dalam pertunjukan wayang yang berfungsik sebagai penyebar mitos, penyampai pesan moral, dan sebagai bentuk pengalaman spiritual, semua berbaur menjadi satu. Wayang juga dipahami memiliki kekuatan spiritual yang besar, dan "dihidupkan" melalui upacara khusus yang dilaksanakan oleh sang penutur cerita yang dikenal sebagai “Dalang”. Dalang adalah orang dengan bakat serbabisa. Dia harus memiliki perbendaharaan ratusan cerita, mampu bermain musik, memiliki pesona dalam hal kecakapan memainkan pertunjukan, mampu menjalankan ritual penting yang suci, dan juga tahu bagaimana membuat  wayang kulit yang berpola rumit.

Cerita-cerita yang dikisahkan dalam Wayang Kulit adalah kisah-kisah yang memuat mitos & moralitas. Cerita-cerita ini umumnya mencerminkan budaya yang kaya, beraneka warna dan beragam di Indonesia. 

Dalang dengan bantuan dari wayang menceritakan alur cerita dan memperindah tema universal dengan cara improvisasi dan refleksi dari kejadian penting di desa setempat (bahkan kejadian dalam skala nasional) atau kejadian yang sedang hangat menjadi buah bibir masyarakat. Umumnya Wayang Kulit merupakan pertunjukan humor untuk membuat penonton tertawa. Tetapi, tujuan utama di balik Wayang Kulit adalah untuk mendidik dan menghibur penonton pada saat yang bersamaan.

Penggambaran yang baik dan jahat, dengan yang baik selalu menang, meskipun yang jahat tidak pernah hancur merupakan tema dasar di balik pertunjukan. Wayang Kulit umumnya diselenggarakan saat upacara keagamaan, acara keluarga, dan perayaan di desa-desa, atau diadakan hanya sebagai bentuk hiburan biasa. Pergelaran Wayang Kulit ada yang diadakan semalam suntuk, terkadang sampai enam jam atau sampai subuh. Setiap aspek dari Wayang Kulit memiliki nilai mistis, simbolisme, dan makna esoteris. Wayang Kulit ditetapkan oleh UNESCO sebagai Seni Tutur Agung dan Warisan Budaya Tak Wujud pada 7 November 2003.

Wayang Kulit adalah pertunjukan yang sangat berwarna dan populer tidak hanya di Jawa dan Bali, tapi di seluruh Indonesia. Anda pasti akan menikmatinya, jika Anda menontonnya.

" Bagaimana Dengan Kita Orang Indonesia........."

Readmore >>>